12/15/10

Analisa Keuangan Bank Jabar

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oJeh manajemen. Oleh karena itu untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan, perlu dilibatkan analisa dampak keuangan kumulatif dan ekonomi dari keputusan dan mempertimbangkannya dengan menggunakan ukuran komparatif.
Dalam membahas metode penilaian kinerja keuangan, perusahaan harus didasarkan pada data keuangan yang dipublikasikan yang dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi keuangan yang berlaku umum. Laporan ini merupakan data yang paling umum yang tersedia untuk tujuan tersebut, walaupun seringkali tidak mewakili- hasil dan kondisi ekonomi. Laporan keuangan disebut sebagai "kartu skor" peliodik yang memuat hasil investasi operasi dan pembiayaan perusahaan, maka fokus akan diarahkan pada hubungan dan indikator keuangan yang memungkinkan analisa penilaian kinerja masa lalu dan juga proyeksi hasil masa depan dimana akan menekankan pada manfaat serta keterbatasan yang terkandung didalamnya.
Perusahaan kemungkinan akan menggunakan informasi akuntansi untuk menilai kinerja manajer. Kemungkinan lain adalah informasi akuntansi digunakan bersamaan dengan informasi non akuntansi untuk menilai kerja manajernya. Kinerja manajer diwujudkan dalam berbagai kegiatan mencapai tujuan perusahaan. Dan karena setiap kegiatan itu memerlukan sumber daya maka kinerja manajemen akan tercermin dari penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Disamping itu informasi akuntansi merupakan dasar yang objektif dan bukan subjektif sebagai dasar penilaian kinerja manajer. Masalah pengukuran atau penilaian berkaitan dengan keluaran bukan masukan. Dengan sedikit pengecualian (biaya atau pengeluaran) dapat diukur pada organisasi nirlaba seperti halnya pada organisasi yang berorientasi pada laba. Tetapi tanpa ukuran yang baik untuk keluaran penggunaan informasi biaya untuk menilai kinerja keuangan akan menjadi subjektif.

BAB II
PEMBAHASAN

Berdasarkan laporan keuangan Bank jabar Tahun 2009Total Aktiva
  1. Total aktiva sampai dengan akhir Desember 2007meningkat 120,00% dari total sebesar 25.753.915 milyar, dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar 24.104.796 milyar.Peningkatan total aktiva tersebut sebagai dampak adanya peningkatan penggunaan dana dan modal. 
  2. Dana Pihak Ketiga, Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) PT. Bank Papua meningkat sebesar 133,38% dari tahun 2005 yaitu darisebesar Rp.2.624 milyar menjadi sebesar Rp.6.124 milyar tahun 2006.Dengan komposisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga terbesar diduduki oleh Giro sebesar Rp.4.753 milyar (168,49%); Tabungan sebesar Rp.1.173 milyar (69,50%) ; dan Deposito sebesar Rp.198 milyar (22,35%). 
  3. Aktiva Produktif, Posisi aktiva produktif PT. Bank Jabar tahun 2008 meningkat 114,34% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 117.848 milyar tahun 2007 menjadi sebesar 25.041.992 milyar tahun 2008. Antara lain meliputi komponen:
  • Efek-Efek.Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan FASBI, sampai dengan akhir tahun 2008 sebesar 4.332.301 milyar dibandingkan pada tahun 2007 sebesar 2.723.181Kebijakan ini ditempuh untuk mengoptimalkan pendapatan bank dari dana-dana jangka pendek yang tidak dapat dialokasikan pada pembiayaan jangka panjang. 
  • Penempatan pada Bank lain.Penempatan pada bank lain terdiri atas deposito dan promes. Sampai dengan periode akhir tahun 2008 total penempatan dana pada bank lain sebesar 2.667.552 milyar dan tahun 2007 sebesar 5.186.519 
  • Perkreditan, Penyaluran kredit PT.Bank Papua sampai dengan akhir tahun 2008 tercatat sebesar 15.752.538 milyar atau meningkat 35.22% dari tahun 2005 berjumlah 13.230.425 milyar. Dengan kualitas kredit cukup baik dan kategori “sehat” dimana posisi NPL (Non Performing Loans) gross tahun 2008 sebesar 0,69 % menurun atau membaik 0.12 % dari tahun sebelumnya 2007 sebesar 0,57 %. 
  • Ratio Kecukupan Modal (CAR) Ekuitas adalah modal sendiri yang terdiri dari modal disetor ditambah cadangan dan laba tahun berjalan. Rasio kecukupan modal PT. Bank Jabar per 31 Desember 2008 cukup bagus yaitu sebesar 15,57 % sedangkan tahun 2007 sebesar 15,18%. 
  • Pendapatan, Pendapatan Operasional terdiri dari Pendapatan bunga yang berasal dari kredit, penempatan bank lain, bunga yang akan diterima, provisi dan komisi dan pendapatan operasional lainnya tahun 2008 sebesar 2.186.882milyar atau meningkat 79,74% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 1.834.707 milyar. Sedangkan pendapatan non operasional Meningkat sebesar yaitu 11,16% yaitu dari 19.200 milyar tahun 2008 menjadi sebesar 11.053 milyar tahun 2007,  
  • Biaya Biaya terdiri dari biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya administrasi dan umum, beban penyisihan aktiva produktif dan non produktif, biaya non operasional, dalam tahun 2007 berjumlah 629.157 miliar, naik 76,53% dibandingkan tahun 2008 sebesar 842.528 miliar. 
  • Laba Usaha Laba usaha setelah dikurangi pajak penghasilan tahun 2008 sebesar 889.751 milyar, atau meningkat 74,50% dari tahun 2007 sebesar 697.504 milyar.

No comments:

Post a Comment

PENERAPAN ILMU FORENSIK DALAM HUKUM PIDANA

Terbentuknya keyakinan hakim dalam menjatuhkan putusan pidana didasarkan pada hasil pemeriksaan alat-alat bukti yang dikemukakan pada pros...