12/22/09

Sistem Komunikasi Di Indonesia

Untuk memudahkan pembahasan tentang media rakyat, diperlukan penjelasan tentang perbedaan sistem media yang ada di Indonesia. Karena pada tingkat efektifitas yang terdiri dari beragam khalayak yang menjadi target dan luasnya tempat memerlukan gabungan media yang khas, dan lebih dari itu sebagai besar khalayak sangat tradisonal dalam kebiasaan kebiasaan komunikasinya. Kenyataan ini mendukung pernyataan umum bahwa media massa dalam realitasnya bukanlah media bagi massa tetapi harus dipandang sebagai media untuk kelompok elit (Susanto 1978: 258).
Untuk lebih jelasnya berikut ini sistem komunikasi yang ada di Indonesia :
1. Siaran Radio, sebagai sebuah media atau alat komunikasi yang penting bagi kehidupan masyarakat. Radio tidak hanya dapat menyiarkan juga dapat menerima, dalam arti akan membuat pendengar tidak hanya mendengar tetapi juga dapat berbicara dan tidak mengisolasinya tetapi menghubungkan dengan orang lain (Brecht 1967). Seperti halnya media komunikasi yang lain, radio berfungsi sebagai alat hiburan, penerangan, dan pendidikan. Disamping ketiga hal tersebut di atas radio dianggap memiliki kelebihan dibandingkan dengan media massa lainnya, yakni :
1) Radio siaran sifatnya langsung.
2) Radio siaran tidak mengenal jarak dan waktu
3) Radio siaran memiliki daya tarik
2. Siaran Televisi

Teknologi komunikasi merupakan fenomena yang tidak tak terbatas oleh ruang dan waktu. Setiap saat perkembangannya bergerak cepat. Salah satu produk dari perkembangan teknologi modern adalah televisi, yang merupakan salah satu media audio-visual yang jangkauannya sangat luas. Sifatnya yang terbuka luas, maka cakupan pemirsanya pun tidak mengenal usia dan meliputi seluruh lapisan masyarakat. Luasnya jangkauan siaran dan cakupan pemirsa, menjadikan televisi sebagai media pembawa informasi yang besar dan cepat pengaruhnya terhadap perkembangan sistem dan tata nilai yang ada di masyarakat dibanding media massa lainnya.
Ciri-ciri televisi sebagai media komunikasi
• Jangkauan siaran dan cakupan pemirsanya luas.
• Terdiri dari 2 sub sistem yaitu radio (broadcast) dan film (moving picture). Radio berfungsi auditif yaitu mendengarkan suara, sedangkan film berfungsi audio-visual (suara dan gambar).
• Mempunyai nilai aktualitas yang tinggi yang memungkinkan dari segala kejadian di muka bumi bahkan di ruang angkasa dapat langsung dilihat oleh penonton televisi.
3. Siaran Pers
a. Surat Kabar
Perkembangan koran atau surat kabar sekarang ini tidak hanya terpusat di Jawa, teapi seiring perkembangan demokrasi dan bebasnya pers banyak daerah yang menerbitkan koran sendiri.
b. Majalah
Di Indonesia penerbitan majalah telah mengalami kemajuan yang pesat. Dewasa ini bermacam majalah sudah diterbitkan. Kemajuan masyarakat dalam bidang teknik, industri, pengobatan, ekonomi, dsb., bersamaan dengan bertambah besarnya jumlah orang yang pandai membaca, sehingga akan memperbesar lapangan untuk majalah dan media massa lainnya.
4. Film
Salah satu media yang digunakan pada kebanyakan masyarakat secara massa adalah film. Di daerah perkotaan tersebarnya media ini ada dalam bioskop sementara untuk masyarakat tradisonal ada pada layar tancap. Film adalah cipta seni serta budaya dan merupakan media komunikasi massa audio visual, yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan bahan hasil penemuan teknologi lain dalam segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses kimiawi, elektronik ataupun proses lainnya dengan atau tanpa suara yang dapat dipertunjukkan atau ditayangkan dengan sistem proyeksi, mekanik, elektronik, atau lainnya. Bahkan sekarang ini meluasnya media ini dikarenakan teknologi penggunaan yang semakin canggih seperti VCD player.
5. Sistem Komunikasi Tradisional
Dengan lebih 13.000 suku atau kelompok etnis, jelas akan menghasilkan budaya dan bahasa sendiri. Apalagi 80% penduduk mendiami daerah pedesaan. Meskipun urbanisasi mengalami peningkatan setiap tahun, tetap saja keterikatan mereka –masyarakat perkotaan- terhadap nilai, norma dan gaya hidup tradisional pedesaan (Jackson 1978).
Figur terpenting dalam komunikasi tradisonal ini adalah mereka para opinion leaders, selain para kepala desa. Sementara pengikat bagi keseluruhan penduduknya adalah media tradisonal serupa dengan pendidikan nonformal tentang agama, etika, kesejahteraan keluarga, ekonomi rumah tangga, norma-norma kemasyarakatan dan nilai-nilai budaya. Dalam kaitan ini, medianya bukan hanya pertunjukan drama, nyanyian atau tarian tetapi juga peristiwa-peristiwa kemasyarakatan dimana hiburan, penerangan atau penjelsan-penjelsan, rencana-rencana dan keputusan dilaksanakan secara bersama-sama.
Media ini selalu mencerminkan situasi politik, ekonomi dan sosial masyarakatnya. Beberapa jenis diantaranya adalah, wayang baik kulit atau boneka (golek), sendratari, sandiwara atau teater, ludruk, calung, dan reog.

No comments:

Post a Comment

PENERAPAN ILMU FORENSIK DALAM HUKUM PIDANA

Terbentuknya keyakinan hakim dalam menjatuhkan putusan pidana didasarkan pada hasil pemeriksaan alat-alat bukti yang dikemukakan pada pros...