8/16/09

STUDI KELAYAKAN AKADEMIK SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI JAKARTA
JAKARTA, JUNI 2008
STUDI KELAYAKAN AKADEMIK SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI

A. PENDAHULUAN

Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasin Jakarta meskipun tergolong muda dan baru namun telah melalui kajian analitis di fakultas hokum dan fakultas teknik dalam mengantisipasi perkembangan global abad 21. Itu sebabnya Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi memiliki program pendidikan yang kompetitif dan inovatif.

Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi telah membuktikan pengabdiannya dalam bidang pendidikan untuk membnagu bangsa Indonesia dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang bias mengisi dan menghadapi tantangan gllobalisasi. Kiprah Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi perlu terus dikembangkan dalam didiplin ilmu-ilmu lain untuk memberi kesempatan kepada generasi muda menentukan keahlian yang akan mereka miliki mengisi lapangan kerja yang semakin kompetitif.

Globalisasi yang membuat pasar bebas menuntut sumber daya manusia yang handal dalam segala bidang. Dampak globalisasi akan banyak merugikan bangsa Indonesia jika sumber daya manusia dalam negeri tidak siap bersaing dengan sumber daya manusia dari negara lain. Karena dalam era globalisasi dimungkinkan orang asing mengisi lowongan kerja yang ada di Indonesia.

Misalnya dalam perkembangan teknologi komunikasi. Di Indonesia, bidang ini sangat pesat dalam pertumbuhannya. Ahli-ahli yang di butuhkan untuk mengisi lapangan pekerjaan ini masih sangat kurang. Oleh karena itu perlu dibuka program studi yang mempersiapkan lulusannya menjadi ahli dalam bidang tersebut.


B. PROSPEK PROGRAM STUDI

Setelah reformasi bergulir di Indonesia, komunikasi di Indonesia berkembang sangat pesat. Hal ini terbukti dari tumbuhnya media massa sangat signifikan . Ratusan penerbit media massa berdiri, misalnya di setiap kabupaten sudah ada penerbitan media cetak. Kemudian 3 stasiun sudah melakukan siaran percobaan tahun 2001 ini dan beberapa stasiun lagi sedang mempersiapkan untuk mengudara. Di bidang penyiaraan radio tidak kalah cepat perkembangannya. Puluhan stasiun radio berdiri, dan beberapa stasiun radio sudah mampu menjangkau siaran nasional.

Perkembangan ini membutuhkan banyak sekali ahli komunikasi untuk mengisi lapangan kerja yang tersedia.



1. Prospek bidang Jurnalistik

Hingga saat ini yang tercatat secara resmi media massa sebagai berikut:

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa bidang jurnalistik memerlukan tenaga ahli yang sangat luas. Bila dirinci bidang-bidang keahlian yang menangani media massa meliputi Reporter, Editor, Photographer, Redaktur, presenter, Penyiar, Penyusun program acara siaran dan Kamerawan.



2. Prospek Bidang Hubungan Masyarakat

Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin kompleksnya pekerjaan hampir di semua sektor kehidupan dipandang perlu dilakukan peningkatan kemampuan sumber daya manusianya.

Masalah demonstrasi, unjuk rasa, kerusuhan, dan tuntutan pegawai banyak terjadi belakangan ini. Penyebabnya juga beraneka ragam pada pihak karyawan atau buruh. Misalnya kelebihan pegawai –pegawainya yang tidak memiliki kemampuan, pegawai yang memiliki karakter agresifitas tinggi sehingga menjadi provokator terjadinya demonstrasi, PHK, gaji kurang, kondisi pekerjaan tidak layak dan monoton.

Demonstrasi, unjuk rasa, kerusuhan, dan tuntutan-tuntutan lainnya tidak terjadi secara tiba-tiba. Pasti ada proses sebelum terjadi tindakan-tindakan yang tidak diinginkan .Demonstrasi, unjuk rasa, kerusuhan, dan tuntutan lainnya dapat berakibat fatal bila tidak diambil jalan keluar . Masalah-masalah sosial dalam perusahaan harus di tangani dengan baik dan serius. Orang yang menanganinya juga memiliki kemampuan yang baik pula. Jarang sekali dalam perusahaan yang menyediakan lembaga Humas yang menjembatani hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham, karyawan, perusahaan dengan karyawan atau buruh, perusahaan dengan pemerintah, perusahaan dengan pelanggan, perusahaan dengan konsumen, perusahaan dengan lingkungannya. Penanganan yang tidak serius atau sekedarnya akan mempercepat terjadinya konflik.

Humas yang baik adalah yang bisa mencium akan terjadinya kerusuhan, mengantisipasi demonstrasi, bisa mendeteksi tuntutan-tuntutan orang lain terhadap perusahaan, dan bisa mengendus adanya rumor di dalam perusahaan yang menjadi pemicu tindakan brutal. Selanjutnya dapat mencari format solusi pada tuntutan yang terjadi dan mengusulkan kepada pimpinan perusahaan, tindakan-tindakan alternatif penyelesaian.

Humas yang baik tidak bersebrangan dengan perusahaan. Karena itu, humas yang baik perlu diberi pembinaan yang antisipasif pada perkembangan jaman. Humas bukan hanya meng-klippingkan berita-berita, bukan hanya menerbitkan majalah, internal, bukan hanya protokoler, bukan hanya kepanitiaan suatu acara atau bukan MC. Bahkan banyak orang-orang yang di tempatkan dalam humas sebagai (mutasi) pembuangan karyawan yang kurang sejalan dengan pimpinan. Orang seperti ini tidak akan bekerja dengan baik dalam bidang kehumasan bahkan cfenderung menimbulkan masalah.

Karena itu setiap peruswahaan yang memiliki karyawan relatif banyak sangat memerlukan Humas yang baik. Bukan hanya sekedar nama, adanya lembaga Humas, tetapi tindakan-tindakan kehumasan yang benar-benar dijalankan di perusahaan. Bisa membangun hubungan yang baik dengan semua publik perusahaan dan bisa membangun citra (image). Bila tidak, konflik kepentingan akan semakin meningkat dan akibat fatal akan terjadi.



3. Prospek Bidang Periklanan

Berdasarkan informasi yang diperoleh biro iklan yang tercatat resmi sebanyak 232 perusahaan periklanan dan masih banyak yang belum tercatat di PPPI dengan pendidikan starta satu (S1). Hal ini menunjukkan masih banyak sekali tenaga kerja yang dibutuhkan dalam bidang ini.

Di sisi lain perkembangan ekonomi dari media massa akan membawa dampak yang sangat baik bag pertumbuhan periklanan di tanah air. Hal ini terbukti dari total belanja iklan selama tahun 1999 berjumlah Rp. 4,6 triliun meningkat menjadi RP. 5,9 triliun tahun 2000.

Pada tahun 2001 ditargetkan mencapai angka Rp. 7,7 triliun lebih, atau meningkat sebesar 30% ( Media Indonesia, 20 Juni 2001 ).

Hal lain yang mendukung prospek di bidang periklanan adalah makin berkembangnya industri media massa baik itu media cetak, seperti surat kabar, tabloid, majalah maupun media elektronik seperti stasiun televisi swasta yang semakin berkembang dan bertambah jumlahnya, demikian halnya dengan stasiun radio.

Dengan demikian bidang ini masih membutuhkan tenaga kerja yang sangat banyak.



C. TIDAK MEMBEBANI PEMERINTAH

Pembukaan program studi komunikasi tidak akan membebani pemerintah secara finansial, karena Sekolah Tinggi Komunikasi Jakarta telah memiliki sarana dan prasarana yang sudah memadai seperti gedung, tenaga pengajar, perpustakaan dan laboratorium.

Selain itu program studi ini dikelola oleh tenaga ahli dan berpengalaman di bidangnya. Penyusunan kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan lapangan kerja. Karena sebagian besar pengajar adalah ahli komunikasi dan praktisi komunikasi.



D. MENGENDALIKAN PASOK LULUSAN

Dalam hal menjaga keseimbangan untuk tidak terjadi pasok lulusan berlebihan, dilakukan dengan membatasi jumlah penerimaan mahasiswa melalui seleksi, dengan selalu memperhatikan industri, media massa , kehumasan, dan periklanan.

Dalam upaya mengantisipasinya perkembangan ketiga program studi tersebut, maka dilakukan relokasi dengan asumsi bahwa komunikasi adalah core yang membawahi ketiga program studi tersebut.

Sementara untuk mengantisipasi kondisi tentatif terhadap mutu lulusan dilakukan seleksi yang ketat terhadap tenaga pengajar. Para pengajar diseimbangkan antara akademisi dan praktisi sehingga mereka bisa memberi jalan bagi alumni di dalam mencari lapangan kerja.

Alternatif lain, akan dibina hubungan dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang komunikasi untuk membuat kerjasama dalam mengukur kualitas lulusan yang mereka harapakan.



E. MENJAGA PERSAINGAN SEHAT

Memperhatikan perguruan tinggi yang menyelenggarakan program studi ini akan dijalin kerjasama lintas perguruan untuk mendapatkan standarisasi kurikulum dan lulusannya. Sehingga ada persaingan yang sehat di antara sesama program studi komunikasi.



F. KONTRIBUSI LULUSAN KEPADA MASYARAKAT

Dalam hal memberi layanan kepada masyarakat dapat dikemukakan hampir semua bidang kehidupan berhubungan dengan komunikasi. Karena itu lulusan program studi komunikasi akan membantu masyarakat dalam menciptakan komunikasi. Karena itu lulusan program studi komunikasi akan membantu masyarakat dalam menciptakan komunikasi yang efektif dan efisien melalui tiga bidang kekhususan tadi.

Jurusan jurnalistik akan memberikan layanan pemberitaan yang baik dan benar sehingga masyarakat dengan mudah memahami segala persoalan yang muncul dan diberitakan di media massa.

Jurusan kehumasan akan memberi layanan membina hubungan yang baik antara sesama anggota masyarakat, baik dalam organisasi (internal) maupun di luar organisasi (eksternal). Dengan demikian akan tercipta saling pengertian antara semua pihak.

Jurusan periklanan akan memberi layanan dalam membantu perusahaan untuk memasarkan produk-produk dengan beriklan yang baik sehingga dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Masyarakat pun akan secara tidak langsung akan merasa terbantu untuk menilai produk yang baik untuk mereka konsumsi.



G. KURIKULUM

Untuk mencapai tujuan pembukaan program studi ini telah disusun kurikulum ketiga bidang kekhususan dengan memperhatikan Kurikulum Operasional yang telah digariskan oleh pemerintah (terlampir)


H. PENUTUP

Berdasarkan uraian di atas kami menyimpulkan bahwa masih perlu dibuka program studi komuniksi di Sekolah Tinggi Komunikasi Jakarta dengan tiga bidang bidang kekhususan, jurnalistik, hubungan antar masyarakat, dan periklanan.

Untuk itu kami mohon agar Bapak mengijinkan kami untuk melaksanakannya.

No comments:

Post a Comment

PENERAPAN ILMU FORENSIK DALAM HUKUM PIDANA

Terbentuknya keyakinan hakim dalam menjatuhkan putusan pidana didasarkan pada hasil pemeriksaan alat-alat bukti yang dikemukakan pada pros...