2/6/10

EFEK MEDIA MASSA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL DALAM PENAYANGAN KOMEDI POLITIK INDONESIA

I. Latar Belakang
Perkembangan Media Komunikasi dewasa ini semakin luas, terlebih lagi di Indonesia pada era reformasi. Seperti euphoria pers, setelah lama terkekang pada pemerintahan orde baru. Tak ada yang bisa menyangkal bahwa media cetak dan elektronik , telah membangun sebuah kesadaran kolektif rakyat untuk mensikapi relitas politik yang telah berkembang. Seperti orang-orang yang menikmati status quo bisa berobah pandangan akibat tanyangan-tanyangan yang menggugah untuk membangkang dan berjuang, di sini dapat kita lihat betapa besarnya peran Media Massa dalam pempengaruhi kehidupan perpolitikan.

Komunikasi massa dapat di defenisikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung di mana pesannya di kirim dari sumber yang melembaga pada khalayak banyak, yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti Radio, Televisi , Surat kabar dan Film.
Pada saat sekarang kita mengenal konsep Demokratisasi Komunikasi, dimana sistim media masa diharapkan untuk dapat adil dan demoktratis sesuai dengan tuntutan reformasi. Dengan kian berkembangnya Komunikasi massa di indonesia mengakibatkan tumbuhnya berbagai media massa di tengah tengah masyarakat. Seperti pertumbuhan Stasiun Televisi Nasional yang bersifat Swasta, dan tumbuhnya berbagai Stasiun Televisi yang bersifat kedaerahan.
Semua peristiwa komunikasi baik itu komunikasi antar individu maupun komunikasi massa secara terencana mempunyai tujuan, yakni mempengaruhi khalayak. Khalayak di sini disebut sebagai penerima saluran, pembaca, pendengar, pemirsa, audiens, dekorder atau komunikan.khalayak dalam komunikasi bisa berupa induvidu, kelompok dan masyarakat. Pengaruh merupakan sesuatu yang sangat penting dalam proses komunikasi. Pengaruh bisa terjadi dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan prilaku. Pada tingkat pengetahuan pengaruh bisa terjadi dalam bentuk perubahan persepsi dan perubahan pendapat.

Dalam persoalan kekuasaan dan integrasi media massa mampunyai pengaruh yang besar. Ada asumsi dasar yang mempengaruhi hal tersebut di antaranya , pertama : media memproduksi, reproduksi dan mendistribusikan pengetahuan dengan symbol yang berarti, di mana maknanya di tafsirkan atau di konstruksikan secara sosial. Kedua :media massa mempunyai peranan mediasi antra realitas sosial objektif dengan pangalaman pribadi (subjektif), antara realitas empiris dengan realitas simbolis. Distribusi pengetahuan melalui media dapat merubah struktur sosial tradisional, melemahkan kekuatan elit, penyebaran kekuasaan dan mendorong munculnya demokratisasi. Dalam hal ini media massa dapat merekonstruksi pengetahuan masyarakat terhadap sesuatu, demikian halnya Pemerintahan dan Perpolitikan. Hal ini di sebabkan oleh karena Media Massa menjadi pembentuk Opini dan Realitas Simbolik. Realitas Simbolik jadi lebih penting di bandingkan Realitas Empiris, Opini lebih penting jika di bandingkan dengan data. Media juga mempunyai kekuatan untuk mengintegrasikan masyarakat ke dalam suatu pandangan umum misalnya tentang gaya hidup modern, yang dapat membentuk masyarakat yang mengenyampingkan Etnis, Agama, Bangsa dan Pembedaan lainnya.
Media Pertelevisian merupakan Media Massa Audio Visual yang paling banyak di minati oleh masyarakat , di mana hampir seluruh masyarakat menghabiskan waktu luang dengan menonton televisi. Televisi juga menjadi salah satu media yang di gunakan untuk berbagai macam kepentingan khususnya yang berhubungan dengan kekuasaan, dan perpolitikan. Dalam sosialisasi politik, berbagai macam acara telah di tayangkan seperti dialog interaktif, siaran langsung pemilu dan berbagai macam acara lainnya. Akan tetapi dalam beberapa tahun terahir perpolitikan menjadi hal yang kurang menarik bagi masyarakan, terutama Wartaberita. Ini di buktikan oleh penelitian Efendi Gazali, yaitu peneliti sosial Amerika Serikat yang mendapatkan data bahwa jumlah pemirsa acara berita formal di TV setiap tahun menurun 20-40 persen. Terutama, remaja usia 19 tahun-29 tahun. Mereka cenderung menghindari acara berita formal, khususnya masalah politik. Penelitian selanjutnya memperoleh data bahwa remaja di Amerika mendapatkan informasi politik berkat tiga jenis acara. Yaitu, Late Show with David Letterman (CBS), The Tonight Show with Jay Leno (NBC), dan The Daily Show with Jon Stewart (CNN). Ketiga program tersebut memiliki sisi komedi dalam penyampaiannya. Karena dianggap sukses menjadi sarana sosialisasi kebijakan negara secara ringan, Effendi berusaha mengadaptasi. Lahirlah acara Republik BBM (Benar-Benar Mabok) di Indosiar.(Jawa post,12 NOV 2006 )
Acara ini di anggap sukses dalam memberikan pengetahuan politik secara ringan kepada pemirsanya. Seperti yang di beritakan Warta Kota tanggal 19 juli 2006, bahwa acara republik BBM merupakan salah satu acara yang mendapat rating iklan tertinggi untuk acara yang baru.dan sampai saat ini acara repoblik BBM masih di tunggu oleh pemirsanya yang sampai menyentuh lapisan anak sederajat SMP.

II. Permasalahan
Media massa Pertelevisian saat sekarang ini menjadi alat yang penting untuk bebagai kegiatan perpolitikan, baik bagi pemerintah yang berkuasa ataupun berbagai kekuatan lain yang juga menggunakan media televisi untuk menggoyahkan pemerintahan sekarang ini. Berbagai macam makna simbolik di sebar luaskan ke seluruh negri. Menurut McQual (1987) operasionalisasi dan fungsi media massa di suatu negara di tentukan oleh beberapa pihak seperti pihak pemerintah menggunakan media massa sebagai alat untuk mempertahankan Integritas Bangsa dan Negara, dan bagi pengusaha media massa di gunakan untuk peluang bisnis, dan bagi yang lain sesuai dengan kepentingan mereka
Yang menjadi permasalahan di sini adalah pengaruh penayangan komedi politik (political Parody) dalam kehidupan sosial masyarakat. Karena kita mengetahui bahwa kekurangan minat masyarakat untuk menonton berita formal dapat mengakibatkan kedangkalan pengetahuan masyarakat terhadap pemerintahan dan perpolitikan. Sedangkan masyarakat harus bisa menjadi lembaga kontrol terhadap jalannya roda pemerintahan.

III. Metode penulisan
Dalam penulisan Makalah ini menggunakan metode deskriptif. Yang mana pada makalah ini akan di jelaskan tentang permasalahan di atas. Berbagai penjelasan akan di deskriptifkan melalui tulisan-tulisan, beserta analisa teori dari permasalahan tersebut.


No comments:

Post a Comment

PENERAPAN ILMU FORENSIK DALAM HUKUM PIDANA

Terbentuknya keyakinan hakim dalam menjatuhkan putusan pidana didasarkan pada hasil pemeriksaan alat-alat bukti yang dikemukakan pada pros...