BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Tulang punggung suatu system informasi sebuah organisasi adalah system informasi fungsional. Sedangkan system informasi fungsional itu tersendiri, memiliki makna arti adalah sebagai system yang memberikan informasi rinci bagi suatu aktivitas operasi khusus atau kelompok aktivitas yang berhubungan, termasuk juga ikhtisar informasi untuk manajemen yang diperlukan untuk mengendalikan aktivitas seperti itu.
Disamping itu, karena di era sekarang ini komputer semakin menjadi alat vital dalam membantu kerja manajemen untuk menerapkan system dan prosedur yang sesuai, maka Menurut George M. Scott yang terjemahkan oleh Achmad Nasir Budiman tentang sistem informasi akuntansi yaitu:
“ Sistem Informasi akuntansi merupakan sistem informasi fungsional utama dalam setiap organisasi.”
Sistem informasi akuntansi ini merupakan suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi keuangan tentang masalah-masalah ekonomi yang terjadi
Masing-masing fungsi mempunyai suatu sistem terdiri atas beberapa sub sistem yang semuanya berfungsi memberikan informasi bagi setiap pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut. Dengan demikian, para manajer yang bergantung pada sistem informasi fungsional sebaliknya terlihat penuh dalam proses perancangan dan pengembangannya.
Menurut Moscove yang menjabarkan pengertian Sistem Informasi Akuntansi dalam bukunya yang berjudul Accounting Information Systems Sebagai berikut :
“ sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa dan komunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor dan kreditur ) dan pihak-pihak dalam (terutama manajemen ).”
Menurut Syahrul dan Muhammad Afdi Nizar, tentang system informasi akuntansi itu adalah “ Sistem informasi Akuntansi adalah sub system dan system informasi manajemen, yang memproses transaksi-transaksi keuangan untuk memberikan hal-hal penting “.
Adapun hal-hal yang dimaksudkan diatas adalah sebagai berikut:
1. Laporan internal kepada para manajer untuk dipergunakan dalam perencanaan dan pengendalian operasi pada periode berjalan dan dimasa mendatang, serta pengambilan keputusan non-rutin.
2. Laporan eksternal bagi pihak luar, seperti para pemegang saham, kreditur, dan agen pemerintahan.
2.1.1 Pengertian Sistem
Dalam berbagai hal, pelaksanaan sistem serupa dengan membuat suatu bangunan. Untuk hal proyek pembangunan: membutuhkan tukang kayu, tukang las, pembuatan tembok, ahli listrik, dan ahli baja. Serupa dengan itu, proyek pengembangan sistem memerlukan ahli-ahli dari beberapa bidang. Kebutuhan tersebut tergantung pada kekhususan proyeknya tetapi, umumnya diperlukan manajemen,akuntan,pemakai sistem, pemogram computer, dan berbagai jenis keahlian teknis pendukung lainnya.
Suatu sistem dapat diartikan sebagai gabungan dari berbagai elemen yang satu sama lain saling berhubungan, dan secara keseluruhan mempunyai tujuan tertentu.
Dari pengertian arti sistem tersebut diatas, dapat diterapkan pada berbagai hal, misalnya alam semesta ini pun merupakan suatu sistem, manusia juga dapat dipandang sebagai suatu sistem.
Akuntansi juga merupakan suatu sistem, dalam hal ini adalah sistem pengolahan informasi keuangan. Karena akuntansi pada hakekatnya adalah suatu sistem, maka suatu sistem akuntansi banyak mempunyai kesamaan dengan sistem-sistem lain, seperti adanya berbagai elemen yang saling berhubungan dan adanya tujuan.
Secara singkat, Moscove Simcin dan Bagranoff menjelaskan tentang pengertian sistem yaitu :
” sistem merupakan suatu entitas yang terdiri dari bagian-bagian atau sub-sub yang saling berhubungan dan mendorong untuk mencapai sebuah tujuan atau lebih, sedangkan entitas itu sendiri adalah suatu unit yang terpisah dari pertanggung jawaban.”
2.1.2 Pengertian Sistem Akuntansi
Penyusunan atau pembuatan system akuntansi merupakan suatu hal yang kompleks bagi kebanyakan perusahaan,dengan alasan bahwa sistem akuntansi ini harus dirancang secara khusus untuk setiap perusahaan kerena perbedaan dalam kebutuhan informasi manajemen, jenis-jenis dan jumlah transaksi yang dicatat, dan kebutuhan informasi dari pemakai ekstern atas laporan keuangan.
Menurut Firdaus A. Dunia, dalam bukunya modul pengantar akuntansi menyatakan bahwa: Sistem Akuntansi akan berbeda ketergantungan pada, apakah suatu perusahaan menggunakan sistem manual atau sistem komputerisasi.
Sistem akuntansi adalah jaringan yang terdiri dari formulir, catatan, Prosedur, alat, dan sumber daya manusianya yang dipergunakan dalam rangka menghasilkan informasi untuk keperluan pengawasan operasional, maupun untuk kepentingan pihak luar.
Walaupun ada keunikan atau perbedaan diantara sistem akuntansi dari banyak perusahaan, tetapi sistem-sistem tersebut mempunyai prinsip-prinsip dasar yang sama, yang dapat diterapkan untuk semua jenis sistem. Adapun prinsip-prinsip dasar tersebut adalah sebagai berikut:
• Keseimbangan manfaat dan biaya
• Dapat menyesuaikan dengan kebutuhan masa yang akan datang
• Laporan yang efektif, dan
• Pengendalian intern yang memadai
Sistem akuntansi ada pula yang disusun untuk tujuannya seperti berikut ini:
1. Memperbaiki pengawasan akuntansi dan internal control, dalam bentuk penyediaan catatan lengkap pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan.
2. Memperbaiki mutu informasi secara relevan dan sesuai dengan waktu penyampaiannya.
3. Mengurangi biaya klerikal dan menjamin biaya yang masuk akal.
Menurut Mardiasmo, dengan teorinya bahwa sistem akuntansi itu terdiri dari beberapa sektor dan penggunaannya. Adapun hal yang dapat diterangkan adalah berikut ini:
” Perbedaan sistem akuntansi yang bisa digunakan pada sektor publik, berbeda dengan sistem akuntansi yang digunakan pada sektor swasta.”
Sehingga sistem akuntansi yang biasa dipergunakan pada sektor swasta adalah akuntansi berbasis akrual (accrual accounting), sedangkan pada sektor publik lebih banyak menggunakan sistem akuntansi berbasis kas (cash accounting).
No comments:
Post a Comment