11/29/09

Uji Korelasi Rank Spearman Hubungan Kinerja

Untuk mengetahu sejauh mana keeratan hubungan antara variabel bebas yaitu Motivasi (X1), Disiplin Kerja (X2) dengan Variabel terikat yaitu Kinerja (y), digunakan analisis hubungan yang lebih dikenal dengan korelasi Rank Spearman. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan software SPPS 12, maka didapatkan hasil analisisnya sebagaimana tertera pada Tabel 4.2 di bawah ini.
Menurut Santoso (2005) ada beberapa ketentuan yang terkait dengan korelasi Rank Spearman, yaitu:

a. Angka korelasi untuk Spearman berkisar pada 0, yang berarti tidak ada korelasi sama sekali, tetapi kalau angka 1 terdapat korelasi yang sempurna.
b. Sebagai pedoman sederhana, bahwa angka korelasi di atas 0,5 menunjukkan korelasi yang cukup kuat, sedangkan di bawah 0,5 menunjukkan korelasi yang lemah.
c. Selain besarnya nilai korelasi, tanda korelasi juga berpengaruh kepada penafsiran hasil. Tanda – (negatif) pada output menunjukkan adanya arah hubungan yang berlawanan, yang berarti adanya korelasi yang negatif. Demikian juga dengan tanda + (positif) pada output menunjukkan arah hubungan yang sama, dengan pengertian adanya korelasi yang positif.

a. Korelasi antara Variabel Motivasi (X1) dengan Variabel Kinerja (Y).
Berdasarkan hasil output antara variabel Motivasi(X1) dengan variabel Kinerja (Y) yang menghasilkan angka +0,036, ini berarti angka tersebut menunjukkan lemahnya koelasi antara dua variabel di atas (di bawah 0,5). Tetapi karena ada tanda ”+” menujukkan bahwa semakin tinggi atau kuat motivasi personil TNI AU Koopasau I dalam melaksanakan tugas pokok, maka akan semakin bagus kinerja yang dihasilkan. Bahkan sebaliknya, kalau semakin rendah motivasi mereka dalam bekerja, maka akan makin rendah atau buruk kinerjanya.

Uji Signifikasi angka korelasi:
Hipotesis:
Ho : Tidak ada hubungan (korelasi) antara variabel motivasi (X!) dengan variabel kinerja (Y), atau angka korelasi 0.
H1 : Ada hubungan (korelasi) antara variabel motivasi (X!) dengan variabel kinerja (Y), atau angka korelasi tidak 0.
Uji dilakukan dua sisi karena akan dicari ada atau tidak ada hubungan atau korelasi, dan bukan lebih besar atau kecil.

Dasar Pengambilan Keputusan:
Berasarkan pada Probabilitas:
- Jika probabilitas >α maka Ho diterima
- Jika Probabilitas < αmaka Ho ditolak.
Kesimpulan:
Pada bagian kedua output Sig (2-tailed) untuk korelasi variabel motivasi dengan kinerja didapat angka probabilitas 0,005. Oleh karena angka tersebut dibawah angka 0,01 maka HO ditolak, atau sebenarnya ada hubungan yang signifikan antara variabel motivasi (X!) dengan variabel Kinerja (Y).

b. Korelasi antara Variabel Disiplin (X2) dengan variabel Kinerja (Y) yang menghasilkan angka + 0,109, ini berarti angka tersebut nebunjukkan lemahnya korelasi antara dua variabel di atas (dibawah 0,5). Tetapi karena tanda ”+” menunjukkan bahwa semakin tinggi atau kuat disiplin personel TNI AU di Koopasau I dalam melaksanakan tugas pokok, maka akan semakin bagus kinerja yang dihasilkan. Bahkan sebaliknya, kalau semakin rendah disiplin mereka dalam bekerja, maka akan semakin rendah atau buruk kinerjanya.

1 comment:

  1. Boleh kasih contoh atau aplikasi dalam penghitungannya gk??

    ReplyDelete

PENERAPAN ILMU FORENSIK DALAM HUKUM PIDANA

Terbentuknya keyakinan hakim dalam menjatuhkan putusan pidana didasarkan pada hasil pemeriksaan alat-alat bukti yang dikemukakan pada pros...