9/12/09

KOMUNIKASI DAN POLITIK : HUBUNGANNYA DALAM TEORI DAN PRAKTEK

Antara komunikasi dan politik keduannya merupakan disiplin yang sama-sama rergolong dalam ilmu sosial yang memiliki hubungan yang sangat erat. Bahkan hubungan itu menurut Pye (1963) dinilai bersifat intim yang “istimewa”, karena dalam kawasan politik, proses komunikasi menempati fungsi yang fundamental diatas segalanya.
Hubungan antara komunikasi dan politik setidaknya dapat diulas dengan melihat :
a) Bagaimana interaksi kedua disiplin ini dibidang teori dan perkembangan konsep, dan
b) Hubungan di antara kedua bidang itu dalam kehidupan yang nyata.
Semasa hayatnya Lasswell telah menulis buku yang berjumlah puluhan yang mencakup bidang politik dan komunikasi. Diantara karyanya yang tak terbilang jumlahnya, tulisan Lasswell The structure and fungctions of communication in society dimana ia mengajuakan rumusan who say what, to whom, with what chenel and with what effect merupakn salah satu bahan penting yang tidak akan pernah dilewatkan oleh mereka yang mempelajari ilmu komunikasi.
Pool adalah profesor dan pernah mengetuai departemen ilmu politik dan direktur program riset mengenai komunikasi internasional di Massachussetts Institute of Technology (MIT). Tokoh berikutnya adalah Key, yang telah mempertemukan pembahasan komunikasai dengan disiplin politik melalui bukunya Public Opinion and American Democracy (New York: Alfred A. Knopf, 1961). Isinya adalah tentang bagaimana bertautnya prinsip komunikasi dengan sistem politik demikrasi.
Almond yang dikenal sebagai profesor ilmu politik di Stanford University harus dicatat sebagai penyumbang yang bermakna dalam rangka pemahaman komunikasi politik dalam suatu sistem politik. Baik melalui tulisannya sendiri (1960), ia telah meletakan dasar konseptual untuk menganalisis dan memahami fungsi komunikasi dalam tatanan suatu sistem politik.
Profesor ilmu politik lainnya adalah Fedrick W. Prey yang juga dari MIT, telah menulis rentang komunikasi dan pembangunan yang m,erupakan suatu bahasan lintas disiplin yang dapat dikatakan termasuk saling komprehensif.
Tidak ada buku atau publikasi komunikasi yang tidak menyinggung pembahasan yang berkaitan dengan bidang politik. Kesimpulannya adalah hubungan antara disiplin komunikasi dan politik baik pada tingkat teori, maupun penelitian telah terjalin sejak awal perkembangan kedua disiplin ini hingga saat ini.

Komunikasi Politik Berlingkup Nasional dan Internasional
Lingkup komunikasi politik menunjukan kepada aktivitas komunikasi yangberlangsungdi lingkunagn suatu sistem politik nasional suatu negara. Untuk membedakan komunikasi politik internasional merupakan “ penggunaan komunikasi oleh negara-negara nasional untuk mempengaruhi perilaku orang yang berkaitan dengan politik di negara lainnya” (Devison dan George, 1952).
Istilah komunikasi internasional merupakan ringkasan dari sejumlah kegiatan yang biasanya dikenal dengan sebutan : negosiasi, propaganda, perang urat syaraf politik, dan perang urat syaraf psikologis.

Komunikasi Politik dalam Praktek

Informasi hanya bisa diperoleh bila sistem yang mrnyebarkannya berfungsi dengan baik, sehingga setiap pihak berkesempatan memperoleh apa yang diperlukan satu sama lain. Informasi yang diberikan juga harus efektif dalam arti benar-benar memenuhi kebutuhan pihak yang membutuhkannya.
Menurut Davison (1965), banyak demokrasi karakteristik demokrasi yang yang tergantung pada adanya akses yang bebas bagi semua kelompok warga negara kepada saluran komunikasi, baik kedudukannya sebagai sumber maupun sebagai khalayak. Adapun karakteristik demoktasi yang dimaksu adalah sebagai berikut :
a. Kompetensi yang bersifat non kekerasan antara kekuatan politik yang satu dengan yang lainnya dalam suatu bangsa.
b. Kemampuan bagi mereka yang berada di luar pemerintah utuk mempengaruhi tindakan pemerintah.
c. Pemerintah yang lebih mengandalkan persuasi dan bukannya pada kekuatan guna mencapai tujuan kebijakan dalam negri.







Di lingkungan komunikasi maupun ilmu politik, komunikasi politik terus berkembang pesat sebagai suatu bidang kajian tersendiri yang komprehensif dan mendalam. Yang menjadi fokus utama bidang ini antara lain adalah pembahasan tentang fungsi praktis komunikasi politik dalam kehidupan politik suatu masyarakat, cara dan tehnik yang digunakan, pihak yang ikut serta dalam prosesnya, saluran yang dimanfaatkan, serta simbol yag dipakai.
Ada yang mendefinisikan komunikasi politik sebagai segala komunikasi yang terjadi dalam suatu sistem politik dan antara sistem tersebut dengan lingkungannya.
Mueller (1973) merumuskan komunikasi politik sebagai “hasil yang bersifat politik dari kelas sosial, pola bahasa, dan pola sosialisasi.” Menurut Galnoor (1980) komunikasi politik merupakan infra struktur politik, yakni suatu kombinasi dari berbagai interaksi sosial dimana informasi yang berkaitan dengan usaha bersama dan hubungan kekuasaan masuk kedalam peredaran.
Rumusan Galnoor tersebut sejalan dengan pendekatan Almond dan Powell (1966) yang menempatkan komunikasi sebagai suatu fungsi politik bersama dengan fungsi lainnya yang terdapat dalam suatu sistem politik. Bahkan dikemukakan pula bahwa fungsi komunikasi merupakan persyaratan yag diperlukan bagi berlangsungnya fungsi yang lainnya.
Disatu pihak fungsi komunikasi melintasi dan mempertautkan problema soaiologi dan ekonomis objektif bagi analisis makro, dengan problema psikologis subjektif bagi analisis mikro, yang keduanya harus digabungkan dalam studi mana pun yang lengkap mengenai modernisasi politik. Fagen (1966) seperti dikutip Galnoor (1980) menilai bahwa kepustakaan mengenai komunikasi politik hingga saat ini kerap kali terbatas baru pada aspek politik dari media komunikasi massa saja, atau kalaupun lebih luas lagi, pada setiap aktivitas komunikasi yang menurut pertimbangan bersifat politis dalam arti implikasinya bagi suatu sistem politik.
Dengan demikian sudut tinjau komunikasi politik memungkinkan untuk menganalisis masalah sebagai berikut :
1. Menghubungkan pembagunan media massa, organisasi artikulasi politik dan pernyataan kepentingan, dan pembentukan opini kolektif, dengan reaksi individual terhadap tantangan ide baru, atas nilai yang saling bertentangan dan mencari perspektif yang baru.
2. Menunjukan bahwa seluruh problematik yang kompleks tersebut mendasari permasalahan umum konsensus politik.
Untuk membatasinya maka Almond dan Powell (1966) menyarankan suatu jalan tengah dengan berusaha memfokuskan penelaan komunikasi politik pada :
1. Arus informasi yang paling utama dan signifikan dalam sistem politik.
2. Struktur yang menampilkan aktivitas komunikasi politik itu dapat dianalisis dan membandingkan.
3. Implikasi penampilan fungsi komunikasi terhadap fungsi politik yang lain juga yang dapat dipelajari.
4. Analisis terhadap penampilan fungsi komunikasi oleh berbagai struktur dan dengan bermacam cara, juga dapat mengungkapkan masalah endemik yang dihadapi oleh bermacam sistem dalam pemeliharaan dan mempertahankan tingkat penampilan yang bersifat publik.
Secara ringkasan dapat diidentifikasikan masalah-masalah studi sebagai berikut :
1. Aspek politik dari media komunikasi massa memang cukup penting untuk dipahami karena secara faktual aspek itu merupakan bagian yang tak terpisahkan dari eksistensi media massa itu sendiri.
2. Dalam konteks komunikasi politik, penelaan yang terperinci mengenai potensi yang dimiliki media komunikasi massa.



No comments:

Post a Comment

PENERAPAN ILMU FORENSIK DALAM HUKUM PIDANA

Terbentuknya keyakinan hakim dalam menjatuhkan putusan pidana didasarkan pada hasil pemeriksaan alat-alat bukti yang dikemukakan pada pros...