8/5/09

Ekosistem Air Tawar

Salah satu bentuk ekosistem yang penting untuk mendukung kehidupan di bumi adalah ekosistem air tawar. Umumnya ahli ekologi membagi ekosistem air tawar menjadi dua macam yaitu: 1) ekosistem air tenang (standing water) atau lentik yang terdiri dari danau, rawa dan kolam, 2) ekosistem air mengalir (running water) atau lotik yang terdiri dari sungai dan selokan.[7]

Ekosistem air tawar termasuk lahan basah, danau dan sungai adalah habitat penting untuk berbagai spesies dan memberikan banyak manfaat bagi kehidupan di Bumi. Selain sebagai sumber air minum, ekosistem air tawar tersebut dapat mencegah banjir, mencegah intrusi air laut, memperbaiki erosi, menahan sedimen, memberikan sumber makanan, menetralkan dan mendaur racun, menawarkan stabilitas iklim mikro, sebagai sarana transportasi global dan lokal serta kegiatan pariwisata.[8]

Ekosistem air tawar juga dapat dibedakan dua karakteristik utama yaitu aliran air dan luas permukaannya.[9] Pada daerah lotik atau daerah yang mengalir, air dapat bergerak dengan cepat sehingga terjadi pertukaran substrat antara bagian permukaan dan bawah. Air di daerah tenang atau daerah lentik cenderung berada pada area yang sama untuk waktu lama. Sementara itu jika dilihat dari ukuran luasnya terdapat aliran air yang kecil seperti di aliran-aliran air di pegunungan, tetapi terdapat juga sungai yang berukuran sangat lebar. Pada daerah tenang, air ada yang berukuran sangat kecil, namun ada juga yang berukuran luas menjadi sebuah danau.

Ekosistem air mengalir berbeda dengan ekosistem air tenang dalam hal: 1) adanya arus, 2) pertukaran air dengan dasar lebih intensif, 3) pada air mengalir kadar oksigen lebih tinggi, 4) percampuran kandungan zat dan temperatur lebih merata.[10]

Dalam ekosistem air, terdapat faktor-faktor pembatas yang mengatur pertumbuhan organisme air. Faktor-faktor pembatas air meliputi temperatur, kejernihan, arus, konsentrasi gas pernapasan, konsentrasi garam biogenik.[11]

Walaupun habitat air tawar lebih kecil dibandingkan air laut atau daratan, tetapi ekosistem air tawar dianggap penting karena: 1) air tawar merupakan sumber air rumah tangga dan industri yang murah; 2) komponen air tawar merupakan bottle neck pada daur hidrologik; 3) merupakan sistem pembuangan yang mudah.[12]

Ekosistem air tawar yang paling banyak dimanfaatkan dan dikembangkan adalah sumber air yang berada di atas permukaan tanah yaitu sungai. Sungai merupakan suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang sungai secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air sungai bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.

Akibat pertumbuhan penduduk yang pesat menyebabkan adanya tekanan pada sektor penyediaan fasilitas termasuk sungai. Air sungai yang seharusnya menjadi tempat hidup berjuta-juta hewan air agar keseimbangan ekosistem dapat terjaga, berubah fungsi menjadi tempat mandi, cuci dan kakus (MCK) bahkan digunakan sebagai tempat membuang limbah, akibatnya sungai menjadi tercemar.

Saat ini di negara berkembang, satu dari tiga orang kekurangan air yang aman dan sanitasi. Buruknya sanitasi mengakibatkan munculnya penyakit menular yang penyebarannya dibantu oleh air. Diperkirakan 80% dari semua penyakit dan lebih sepertiga kematian disebabkan pemakaian air yang tercemar.[13]

Di Indonesia penduduk yang terpenuhi kebutuhan air bersihnya masih sekitar 27%. Hal ini berarti bahwa jumlah penduduk yang masih kekurangan air bersih untuk kehidupan sehari-hari masih lebih besar dibanding jumlah penduduk yang telah memperoleh air bersih.[14]



1) Peran Air Tawar Bagi Kehidupan Manusia

Air merupakan zat yang sangat penting bagi kehidupan. Pentingnya peran air dapat dilihat dari banyaknya organisme yang hidup di air. Manusia dan makhluk hidup lainnya yang tidak hidup di air pada mulanya mencari tempat dekat air. Dari cerita-cerita sejarah dapat diketahui banyak desa dan kota yang dibangun dekat sumber air.

Air digunakan untuk kebutuhan domestik, irigasi, pertanian, sumber daya dan transportasi. Keberadaan air tawar dan siklus hidrologi juga dapat mempertahankan jumlah air dalam ekosistem, termasuk dalam ekosistem sungai, danau dan lahan basah.[15]

Kondisi lingkungan sekitar yang mempengaruhi karakteristik komunitas air adalah: (1) tersedianya nutrient seperti nitrat dan phosphat, (2) bahan-bahan tersuspensi seperti lumpur yang berpengaruh terhadap penetrasi cahaya, (3) kedalaman, (4) temperatur, (5) kondisi terkini, (6) kondisi dasar perairan seperti pasir dan bebatuan, (7) kondisi lingkungan dalam air, (8) hubungan dengan atau terisolasi dari kehidupan air lainnya dan sistem terestrial.[16]

Sebagai bahan yang sangat penting bagi kehidupan, air memiliki keunikan dalam hal: (1) mendidih pada suhu 100º Celcius atau 212º Fahrenheit dan membeku pada suhu 0º Celcius atau 32º Fahrenheit, (2) dengan panas yang tinggi air dapat mengalami penguapan yang cepat, (3) air memiliki kemampuan menyimpan panas, (4) air berfungsi sebagai pelarut lainnya, (5) air mudah mengalir, (6) air mudah membasahi permukaan dan (7) air mengisi ruangan sesuai dengan bentuknya.[17]

Saat ini air bersih semakin mendapat perhatian yang signifikan. Dalam World Summit on Sustainable Development (WSSD) yang diadakan di Johanburg 2002, air bersih mendapat sorotan diantara lima bidang (diberi akronim WEHAB) yang didiskusikan yaitu water, energy, health, agriculture dan biodiversity.[18]

Diposisikannya air bersih pada urutan pertama dari pembahasan tersebut mengandung makna bahwa air bersih (sumber daya air) mengandung derajat kepentingan, kepekaan dan kedalaman yang sangat penting dalam pembangunan yang meliputi aspek ekonomi, sosial dan lingkungan

Air menempati hampir dua pertiga dari seluruh permukaan bumi. Menurut Soerjani jumlah seluruh air di Bumi termasuk air asin dan air tawar adalah 1.360.000.000 km³. Lautan dengan luas hampir dua pertiga dari permukaan bumi mengandung air asin sebesar 1.322.600.000 km³. Sedangkan air tawar jumlahnya hanya 37.400.000³.[19]

Bila data tersebut diubah dalam bentuk persen terlihat bahwa air asin merupakan bagian terbesar dari Bumi. Persentasenya mencapai 97,25% dari air yang ada. Sementara itu air tawar yang memiliki manfaat sangat besar bagi kehidupan manusia dan hampir seluruh kehidupan di darat jumlahnya sangat sedikit. Persentasenya hanya sekitar 2,75% dari seluruh air di Bumi. Jumlah air tawar yang sangat sedikit tersebut tidak semuanya langsung dapat dimanfaatkan oleh manusia karena tersebar dalam bentuk air tanah, air permukaan, air atmosfir dan dalam bentuk salju atau es.[20]

Pemakaian air oleh suatu negara banyak dipengaruhi oleh kondisi geografis negara tersebut. Indonesia yang terletak di daerah tropis pemakaian air bersumber pada air tanah melalui sumur-sumur, air permukaan berupa sungai dan danau. Sementara di negara-negara Eropa yang kondisi geografisnya jauh dari khatulistiwa, lebih banyak memanfaatkan air salju dan es sebagai sumber untuk mencukupi kebutuhan air warga negaranya.

Bagi manusia kebutuhan air sangat mutlak, karena zat pembentuk tubuh sebagian besar adalah air. Menurut Dumairy air yang membentuk tubuh manusia tersebar pada berbagai jaringan organ manusia. Di dalam jaringan lemak dan tulang-tulang terdapat 33% air, di dalam daging 77%, di dalam paru-paru dan ginjal 80%, di jaringan syaraf pusat 84%, di dalam jaringan syaraf 84%. Sedangkan dalam cairan tubuh 90% terdiri dari air dalam wujud plasma dan air ludah 99,5% terdiri dari air.[21] Dari uraian di atas nyata sekali bahwa tubuh manusia sebenarnya adalah kantong-kantong air yang berjalan.

Azrul Aswar memperbandingkan jumlah air dalam tubuh manusia dengan lemak yang dimilikinya. Pada orang gemuk perbandingan air dengan lemak sekitar 50% berbanding 50%. Pada pria normal perbandingannya antara 60% berbanding 16%. Pada orang kurus perbandingannya 67% berbanding 7%. Sedangkan pada bayi perbandingannya menyolok sekali yaitu 78% air berbanding 0% lemak.[22]

Jadi sebagai materi yang masuk ke dalam tubuh organisme, air memiliki peran esensial untuk mendukung aktifitas tubuh seperti: bahan pembentuk protoplasma, mengambil bagian dalam proses fotosintesis, medium untuk melarutkan bahan makanan, menyelenggarakan transportasi kimia dalam tubuh, sebagai bahan untuk menghilangkan racun-racun yang masuk ke dalam tubuh, untuk membasahi alat-alat tubuh agar terhindar dari kekeringan, sebagai pembentuk nutrisi tubuh dan sebagai regulator temperatur tubuh.

Menurut Donald R. Rowe air sangat diperlukan karena: (1) keberadaan dan evolusi hewan serta tumbuhan dalam ekosistem memerlukan air, (2) air diperlukan agar fotosintesis dapat berlangsung, (3) air merupakan makanan bagi tumbuhan dan sebagian besar spesies yang ada di alam, (4) komponen untuk menguraikan material organik dan anorganik, (5) berperan dalam proses metabolisme, (6) merupakan komponen yang sangat penting bagi cairan tubuh.[23]

Keller membedakan kedudukan air berdasarkan air tenang dan air yang mengalir. Air tenang atau air yang tidak mengalir dapat dimanfaatkan untuk minum, mencuci, dan untuk irigasi pertanian. Air yang tidak mengalir ini setelah digunakan tidak langsung dapat kembali ke sumbernya dengan segera. Sementara itu air mengalir digunakan untuk navigasi, pemutar generator, habitat ikan dan organisme air lainnya serta untuk rekreasi.[24]

Fungsi ekosistem air tawar bagi kehidupan dapat dibedakan menjadi 4 macam: (1) sebagai penyedia sumber daya, (2) sebagai penyedia sarana pariwisata, (3) mengatur jumlah dan kualitas air, (4) menyediakan habitat bagi berbagai kehidupan.[25]


No comments:

Post a Comment

PENERAPAN ILMU FORENSIK DALAM HUKUM PIDANA

Terbentuknya keyakinan hakim dalam menjatuhkan putusan pidana didasarkan pada hasil pemeriksaan alat-alat bukti yang dikemukakan pada pros...